Peringati HSP, DPP KNPI Gelar Diskusi Publik Satu Bahasa

Peringati HSP, DPP KNPI Gelar Diskusi Publik Satu Bahasa

Menjawab berbagai pandangan dari peserta diskusi terkait tantangan bahasa Indonesia nantinya akan menggeser bahasa lokal di daerah.

Iwa mengatakan bahwa hal itu merupakan gejala normal. Kata Iwa, ketika bahasa yang besar akan merubah bahasa lokal. Dan hal itu niscaya tidak dapat ditolak.

Sebagai tambahan diakhir closing statemennya, Iwa menyebut bahwa Rancangan Undang Undang (RUU) bahasa daerah kini sedang dibahas oleh DPR dan lolos masuk dalam Prolegnas di tahun 2023.

Selain itu, Iwa juga mengapreasiasi Diskusi Satu Bahasa yang digagas DPP KNPI dan telah melibatkan lembaganya. Iwa Lukmana mengajak DPP KNPI untuk berkolaborasi demi penguatan Bahasa Indonesia.

“Terimakasih KNPI atas kesempatan pada acara ini, semoga KNPI bisa berkolaborasi dalam hal pembinaan dan penguatan Bahasa Indonesia," pungkasnya.

Selain itu, Diskusi Publik Satu Bahasa yang digelar DPP KNPI turut menghadirkan Praktisi dan Pemerhati Pemuda DR Febe Rahmawati M.Pd serta Constitutional Lawyer Victor Santoso Tandiasa.

Febe Rahmawati yang hadir secara daring membawa materi seputar pentingnya penggunaan bahasa dalam berkomunikasi di lingkungan kerja.

Ia kemudian membuat dua model batasan komunikasi antara pria dan wanita.

"(Model) komunikasi pria, biasanya membanggakan apa yang telah mereka capai. Sedangkan pola komunikasi wanita, biasanya membicarakan suatu masalah akan menciptakan kedekatan," kata Febe Rahmawati dalam diskusi tersebut.

Pada closing statemennya Febe menitipkan pesan kepada pemuda untuk meningkatkan kualitas dalam berbahasa.

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...