Pengurus Komite SMPN 1 Nubatukan Lembata di Kukuhkan
![](https://www.pemudaindonesia.com/wp-content/uploads/2023/02/IMG_000000_000000-1.jpg)
Lembata - Pengurus Komite Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Nubatukan Lembata di Resmi dikukuhkan oleh Kepala SMPN 1 Nubatukan, Maria Yustina Luku di ruang Aula SMPN 1 Nubatukan, Sabtu (11/02/2023)
Sebelum prosesi pengukuhan, juga dilaksanakan laporan pertanggung jawaban keuangan tahun ajaran 2021/2022 yang sudah dilaksanakan, serta pengajuan program sekolah tahun ajaran 2022/2023, dan Bazar hasil projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) oleh siswa dan siswi kelas VII SMPN 1 Nubatukan, Kabupaten Lembata.
Dalam sambutanya, Kepala Sekolah, Maria Yustina Luku mengajak semua pihak untuk tetap bekerja dengan hati nurani untuk kemajuan lembaga pendidikan tersebut.
"Mohon kerjasamanya dari semua pihak, baik Dinas Pendidikan,Komite Sekolah dan Orangtua siswa, untuk sama sama kita majukan sekolah ini," ucapnya.
Sementara itu, Perwakilan dari Dewan Pendidik, Frans Kei, menyampaikan sambutanya bahwa isu saat ini dengan adanya penculikan anak, maka diminta anak anak harus diantar jemput untuk memberikan rasa nyaman pada anak.
"Banyaknya isu penculikan anak pada masa sekarang ini, diminta semua harus waspada dan hati-hati dalam pengawasan anak, dan sebaiknya para orangtua siswa juga bisa antar jemput anak anaknya di sekolah," terangnya.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Wanto Liarian mengatakan, pentingnya peran serta komite dan orangtua siswa dalam mendukung proses belajar siswa.
"Yang pertama sebagai pemberi,kita orangtua memberi anak kita ke sekolah untuk di didik, memberi nilai positif di rumah, dan di sekolah hanya melanjutkan nilai itu, yang kedua sebagai pendukung kita tetap mendukung program sekolah demi kebaikan bersama (bonum comune)," tandasnya.
Lanjut masih menurutnya, dia berharap adanya sinergisitas dari komite dan sekolah dalam kurikulum merdeka, diantaranya ada dua poin penting kegiatan, diantaranya pertama kegiatan ekstra kurikuler mendukung bakat peserta didik, kedua proyek P5.
"Terakhir saya sampaikan untuk sama sama di waspadai adanya kekerasan seksual terhadap anak anak kita karena pelakunya ada dari anak anak muaupun orang dewasa di sekitar kita, sehingga harus ada pengawasan bersama dan edukasi pemahaman seksual di sekolah," pungkasnya.
Komentar