News
13 Tewas Puluhan Luka, Biaya Korban Kebakaran Depo BBM Plumpang Ditanggung Pertamina

Jakarta - Kementerian BUMN menyatakan Pertamina akan menanggung biaya penanganan korban kebakaran pipa BBM Pertamina di Depo Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
"Pertamina akan menanggung biayanya," ujar Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (4/3).
Arya mengatakan, Kementerian BUMN meminta Pertamina untuk fokus dalam penyelamatan masyarakat dan karyawan di lokasi sekitar terjadinya kebakaran.
"Yang terutama saat ini adalah penanganan yang penting dulu," kata Arya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan dirinya siap mengawal pengusutan dan evaluasi insiden terbakarnya pipa Pertamina di Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) malam.
Erick Thohir pun telah memerintahkan Pertamina segera mengusut tuntas kasus tersebut. Dia juga meminta Pertamina untuk fokus dalam penyelamatan masyarakat, sekaligus melakukan evaluasi operasional.
Erick pun menyampaikan duka cita dan belasungkawa yang dalam kepada para korban dan keluarganya.
Sementara itu, Pertamina telah berkoordinasi dengan berbagai pihak serta mengevakuasi warga dan pekerja di sekitar Terminal BBM untuk menekan dampak kebakaran pipa.
Unit Manager Communication Relations dan CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Eko Kristiawan mengatakan, kebakaran itu terjadi di pipa penerimaan BBM di Terminal Terintegrasi BBM Jakarta, Plumpang. Pertamina MOR III sendiri mencakup wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Sebanyak delapan orang masih dinyatakan hilang. Kebakaran tercatat menewaskan 13 orang dan 49 orang mengalami luka bakar. Korban meninggal dunia berada di Rumah Sakit Polri, sedangkan korban luka bakar ada di sejumlah rumah sakit.
Di antaranya Rumah Sakit Pelabuhan, RSUD Tugu Koja, Rumah Sakit Mulyasari, dan Rumah Sakit Koja. Sementara itu, Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, membuka dua posko untuk menangani korban.
"Kami buka dua posko bagi korban kebakaran Depo Plumpang," kata Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol Hariyanto di Jakarta, Sabtu (4/3).
Posko pertama difungsikan untuk pendataan dan posko kedua untuk menampung informasi yang disampaikan oleh anggota keluarga.
"Kami sudah menyiapkan yang pertama posko pos mortem nanti ada pendataan. Kemudian ada posko antemortem yang barangkali keluarga bisa menyampaikan sesuatu yang berhubungan dengan keluarganya yang sedang dicari," paparnya.
Dia berharap keluarga yang merasa kehilangan sanak keluarganya datang ke RS Polri untuk memberi masukan dan ciri-ciri keluarganya.
"Ini kan kecelakaan atau musibah di malam hari, otomatis untuk para korban ini kemungkinan identitasnya itu tidak terbawa. Sehingga diperlukan masukan dari pihak keluarganya," kata Hariyanto.
Menurut dia, posko tersebut telah dibuka sejak Sabtu dini hari. Hingga kini Rumah Sakit Polri Kramat Jati telah menerima 13 kantong berisi jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Pada Jumat malam (3/3), sekitar pukul 20.20 WIB, kebakaran hebat terjadi di pipa BBM Pertamina di Depo Plumpang, Jalan Tanah Merah Bawah RT012/09 Koja, Jakarta Utara. Kejadian ini menewaskan 13 orang yang terdiri dari 10 dewasa dan tiga anak.
Adapun jumlah korban luka bakar yang telah dievakuasi sebanyak 49 orang yang terdiri dari tiga anak dan 46 dewasa.
Komentar