Daerah
Ternak Mati Tercabik dan Ditemukan Jejak Harimau, BKSDA Diminta Selidiki Desa Lantosan Rogas
Tapanuli Selatan - Pihak kepolisian meminta BKSDA menyelidiki kawasan Desa Lantosan Rogas menyusul adanya temuan hewan ternak yang tewas tercabik dan jejek harimau.
AKP Hasudungan Butarbutar, Kasat Intelkam Polres Tapanuli Selatan, (Tapsel) mengungkapkan pihaknya telah mengajukan rekomendasi kepada BKSDA dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) terkait dugaan keberadaan harimau di kawasan Desa Lantosan Rogas.
"Kami merekomendasikan pembersihan di sekitar tempat kejadian," katanya, Senin (6/3).
Menurut dia, tindakan pembersihan perlu dilakukan agar warga sekitar tidak merasa khawatir dan takut pergi berladang atau beraktivitas di kampungnya.
Selain pembersihan, Polres Tapsel juga merekomendasikan dilakukannya penyelidikan atas hilangnya dua ekor lembu milik warga desa.
Berdasarkan catatan polisi, pada Sabtu (25/2), seorang warga Desa Lantosan Rogas bernama Kaya Nasution mendatangi kandang lembunya. Dia memeriksa ternak lembunya di kandang dan melihat jumlahnya masih lengkap.
Dua hari berselang, dia bersama orangtuanya kembali mendatangi kandang dan mendapati ketiga ekor lembu miliknya sudah tidak ada. Setelah dilakukan pencarian, ditemukan seekor lembunya dalam kondisi sudah mati.
Dan yang janggal, pada tubuh ternak yang mati itu terdapat banyak luka bekas cabikan. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Pemerintah Desa Lantosan Rogas.
Adapun jarak antara pemukiman warga dengan lokasi kejadian sejauh sekitar tiga kilometer. Esoknya, dilakukan pengecekan oleh perangkat desa bersama pemilik ternak dan masyarakat ke lokasi penemuan.
Bukan hanya bangkai ternak, mereka juga menemukan jejak telapak yang diduga harimau di lokasi penemuan. Sejak itu, sebagian warga tidak berani lagi pergi berladang atau bertani.
Kemudian pada 1 Maret 2023 warga desa melaporkan hal itu ke Bhabinkamtibmas yang kemudian meneruskannya ke Polsek Sipirok dan pihak BKSDA.
Dari hasil koordinasi dengan pihak BKSDA, lanjut Hasudungan, pihak BKSDA melakukan pengecekan ke lapangan pada 2 Maret dan memastikan hewan ternak yang mati akibat serangan harimau. Namun dua ekor lembu yang hilang hingga kini belum ditemukan.
Komentar