Ekonomi dan Bisnis

Banjir Bekasi, 48 Ribu Ton Padi Gagal Dipanen

Areal persawahan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang direndam banjir.

Kabupaten Bekasi - Selain menyebabkan ratusan rumah rusak, bencana banjir yang melanda Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, juga telah menggagalkan panen padi di berbagai areal persawahan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi mengungkapkan, bencana banjir di daerahnya telah menyebabkan sekitar 6.000 hektare lahan sawah mengalami gagal panen.

"Dari hasil pencitraan satelit terbaca sekitar 6.000 hektare sawah terdampak banjir," ujarnya, Jumat (10/3).

Dari luasan tersebut, jelasnya, terdapat lahan yang masih dalam tahap persemaian bibit (pra tanam) dan ada juga yang sudah dalam fase usia tanam. Salah satu yang terparah adalah areal persawahan di Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang.

Di desa itu, sedikitnya 700 hektare sawah direndam banjir. Pemkab Bekasi, katanya, sangat prihatin dengan kondisi ini. Terlebih, sebagai daerah yang termasuk mengandalkan komoditas padi, kondisi ini cukup merugikan.

Bila satu hektare sawah bisa menghasilkan minimal delapan ton padi. Kemudian dikalikan dengan 6.000 hektare luas lahan yang rusak, maka jumlah padi yang gagal dipanen setidaknya mencapai 48.000 ton.

Untuk membantu meringankan beban petani, lanjut Dedy, pemerintah telah menyiapkan dua bantuan, yakni pemberian bibit dan pupuk secara gratis. Bantuan bibit akan diberikan Kementerian Pertanian, sementara bantuan pupuk oleh Pemkab Bekasi.

Pemkab saat ini sedang mendata tiga klasifikasi sawah terdampak banjir. Yakni areal yang terdampak parah, sedang dan areal persawahan yang masih bisa diselamatkan.

Bantuan bibit dan pupuk diberikan ke areal terdampak parah dan sedang. Sementara untuk areal yang masih bisa diselamatkan akan segera dinormalisasi dengan pompa air.

Selain itu, tambah Dedy, pemerintah juga akan memberi pendampingan ke para petani dalam aktivitas penanaman kembali.

Komentar

Loading...