Kesehatan
Metode Sumut Dinilai Layak Jadi Cetak Biru Penanganan Pandemi ke Depan
Medan - Pemprov Sumut menilai metode yang diterapkan di wilayahnya selama penanganan Pandemi Covid-19 layak menjadi blue print atau cetak biru untuk menghadapi kondisi serupa ke depan.
Hal itu diungkapkan Staf Ahli Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut Restuti Hidayani Saragih, Sabtu (11/3). Dia mengungkapkan hal itu terkait terpilihnya Sumut sebagai salah satu finalis PPKM Award.
"Metode penanganan dan pengendalian Covid-19 yang telah dilakukan Sumut selama ini bisa menjadi blue print atau acuan untuk kewaspadaan terhadap kemungkinan pandemi maupun endemi di masa mendatang," tuturnya.
Dia menerangkan, Sumut berhasil terpilih menjadi satu dari empat finalis PPKM Award untuk kategori Provinsi di Pulau Sumatera. Sumut menjadi nominasi lantaran dianggap berhasil mengendalikan Covid-19.
Restuti mengungkapkan, metode penanganan Covid-19 Sumut selama ini dilakukan secara sinergis dan tidak dilakukan sendiri-sendiri. Penanganan dilakukan oleh seluruh unsur Pentahelix, yaitu pemerintah, akademisi, tokoh masyarakat, pelaku usaha, dan media.
Dengan metodenya, Sumut mampu memenuhi semua indikator penilaian. Antara lain regulasi penanganan, penegakan protokol kesehatan, testing, tracing, treatment, vaksinasi, serta indikator realisasi anggaran.
Menurut Restuti, seluruh tahapan penilaian telah selesai. Dan setelah dokumen primer diunggah ke aplikasi PPKM Award, Provinsi Sumut langsung mendapat skor 94 dari skor maksimum 100.
Adapun PPKM Award diselenggarakan oleh empat pihak di tingkat pusat. Yakni Kemenko Marvest, Kemenko Perekonomian, Kemendagri dan Satgas Penanganan Covid-19 Indonesia. Penilaian dilakukan terhadap penanganan Covid-19 selama kurun waktu 2021-2022.
Rencananya, anugerah PPKM Award akan diserahkan langsung Presiden kepada para Gubernur pemenang. Yang mana acara penganugerahan akan diadakan di Jakarta pada 20 Maret 2023.
Komentar