Kesehatan

Renggut Nyawa 35 Orang, Jawa Barat Dihantui Leptospirosis

Bandung - Dinas Kesehatan Jawa Barat mengimbau masyarakat mewaspadai Leptospirosis karena telah menyebabkan puluhan orang meninggal dunia hanya dalam kurun setahun terakhir.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar Dokter Rochadi mengatakan, mencacat dalam kurun waktu 14 bulan terakhir terdapat 189 kasus positif Leptospirosis di provinsinya.

"Dari jumlah itu, sebanyak 35 orang pengidap di antaranya meninggal dunia," ungkapnya, Senin (13/3).

Pada 2022, jumlah pengidap meninggal dunia paling mencolok terdapat di Kabupaten Pangandaran dengan 29 orang. Dikuti Kota Tasikmalaya (2 kasus) dan Kota Bandung (1 kasus).

Dinkes Jabar mengeluarkan imbauan karena sepanjang tahun ini kasus pengidap Leptospirosis meninggal dunia belum berhenti, termasuk di Pangandaran. Sepanjang tahun ini sudah ada tiga orang pengidap meninggal dunia, yakni dua kasus di Pangandaran dan satu lagi di Bandung.

Leptospirosis adalah penyakit bakteri yang menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi. Manusia bisa mengidap bakteri ini melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi.

Penularan juga bisa melalui air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urine hewan. Jika tidak segera ditangani, Leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hati, bahkan kematian.

Lebih lanjut Rochadi mengatakan, sumber kuman Leptospirosis berasal dari sumber urine tikus yang masuk ke tubuh manusia melalui luka kulit yang terluka. Manusia yang terjangkit dapat mengalami gangguan pada ginjal, otak dan merusak jantung.

Selanjutnya 1 2

Komentar

Loading...