Daerah
Kelangkaan Minyak Tanah Simeulue, KNPI Minta Kaji Ulang Sistem Distribusi dan Kuota
Simeulue - Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat di pulau Simeulue, Aceh, mengeluhkan kelangkaan minyak tanah di daerahnya.
Masyarakat merasa khawatir jika kondisi ini terus berlanjut, maka akan mengganggu aktivitas mereka. Terutama dalam suasana bulan Ramadan yang biasanya terjadi peningkatan kebutuhan minyak tanah.
Begitu juga dengan para pegiat UMKM. Bahkan sudah ada yang terpaksa menutup sementara kedai kopi usahanya. Kedai terpaksa ditutup karena ketiadaan minyak tanah untuk bahan bakar kompor.
"Kalau lagi ada minyak tanah ya saya buka. Namun sudah beberapa kali dalam bulan ini saya terpaksa tutup warung karena tidak dapat minyak tanah," kata Umar, salah satu pemilik warung kopi di Sinabang, Jumat (17/3).
Kalau pun ada pegiat UMKM yang masih bisa mendapat minyak tanah, tetap saja jumlahnya tidak mencukupi. Mereka mengeluh, kendati sudah mengantre setengah hari, tetapi cuma mendapat lima liter minyak tanah.
Untuk diketahui, Kabupaten Simeulue hingga kini belum menerima subsidi elpiji dan masih mendapat subsidi minyak tanah. Karena itu, mayoritas warga Simeulue sampai sekarang masih menggunakan minyak tanah untuk memasak.
Ketua DPP KNPI Sumardi Evulae mengungkapkan, hampir seluruh wilayah Simuelue saat ini mengalami kelangkaan minyak tanah. Kondisi ini dinilainya mengkhawatirkan karena terjadi menjelang bulan suci Ramadan.
Karena itu dia meminta agar pemerintah dan Pertamina segera merespons. Pemerintah dan Pertamina diminta merespons persoalan ini hingga pada aspek yang mendasar.
"Kami meminta pemerintah, DPRK dan Pertamina mengkaji ulang sistem dan kuota penyaluran minyak tanah di kabupaten Simeulue," tegasnya, Jumat (17/3).
Dia berharap pemerintah dan Pertamina benar-benar memerhatikan masalah ini. Terlebih, kelangkaan minyak tanah di Simeulue sudah terjadi sejak Februari 2023.
Apalagi saat ini sudah akan memasuki bulan suci Ramadan. Yang mana kebutuhan masyarakat akan ketersediaan minyak pasti meningkat.
"Jangan biarkan masyarakat kesusahan memperoleh minyak tanah. Ini menjadi kebutuhan mendesak bagi rumah tangga dan UMKM. Jangan sampai masyarakat terganggu dala. menjalankan ibadah puasa," pungkas Sumardi.
Komentar