Ekobis
HET Beras Diperkirakan Tak akan Mengubah Harga Pasar di Sumut
Medan - Penetapan harga eceran tertinggi beras oleh Badan Pangan Nasional diperkirakan tidak akan mengubah harga pasar di Sumatra Utara, khususnya Kota Medan.
Pada Rabu 15 Maret 2023 pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras. Penetapan HET ini dilakukan agar dapat menguntungkan petani serta memiliki kewajaran harga di tingkat penggiling dan konsumen.
HET beras ditetapkan untuk tiga zona wilayah dengan angka yang berbeda. Untuk zona 2 yang mencakup wilayah Sumatra (selain Lampung dan Sumsel), NTT dan Kalimantan, HET beras medium ditetapkan sebesar Rp11.500 per kg dan beras premium Rp14.400 per kg.
Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin mengatakan, penetapan harga beras oleh pemerintah pada dasarnya mencerminkan bahwa harga beras memang harus naik. Terlebih dia melihat banyak sekali faktor pemicu kenaikan harga beras belakangan ini.
"Selain karena biaya input produksi yang mengalami kenaikan, laju tekanan inflasi yang membuat pengeluaran petani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya juga naik," ungkapnya, Minggu 19 Maret 2023.
Karena itu dia memerediksi penetapan HET tersebut tidak akan menguntungkan petani di Sumut. Terlebih, harga beras di pasaran sudah lebih mahal dari HET yang ditetapkan Bapanas.
Adapun harga beras medium di Kota Medan dan sekitarnya rata-rata sudah berkisar di angka Rp12.000 hingga Rp12.500 per kg. Sementara harga beras medium secara umum di Sumut sudah mencapai Rp12.600 hingga 12.950 per kg.
"Penetapan HET oleh Bapanas menurut saya tidak akan memberi banyak perubahan harga beras di lapangan, khususnya beras medium dan premium," ujarnya.
Menurut dia, jika pemerintah ingin mengintervensi harga beras medium, maka yang perlu dilakukan adalah mendorong Bulog semakin banyak menjual beras medium dengan harga beras kualitas bawah.
Seperti yang sudah dilakukan Bulog beberapa waktu lalu, termasuk di pasar-pasar tradisional di Kota Medan. Yang mana setiap kali beras Bulog masuk pasar, harga kualitas bawah mengalami penurunan.
Dengan kondisi pasar yang ada, Gunawan mengatakan, intervensi harga melalui penetapan HET tidak akan memicu terjadinya peralihan konsumsi beras medium dan super ke beras kualitas bawah.
Dia menyarankan agar pemerintah lebih fokus menjadikan beras kualitas bawah sebagai "medan perang". Dengan begitu pemerintah dapat memenuhi kebutuhan beras masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau.
Komentar