Penganiayaan Mahasiswa UISU
Tindakan Zuan Diyakini Mengarah ke Percobaan Pembunuhan Berencana
Medan - Pihak keluarga Teuku Shehan, mahasiswa kedokteran UISU korban penganiayaan, meyakini pelaku, Zuan Endru, telah membuat perencanaan sebelum melakukan tindak kejahatannya.
Bahkan Zuan diduga sudah bersiap untuk menghilangkan nyawa korban. Hal itu terlihat dari dua fakta sebelum penganiayaan terjadi.
Teuku Yose, paman korban sekaligus juru bicara korban, mengungkapkan pihak keluarga menemukan dua fakta beberapa jam sebelum pengeroyokan terjadi.
"Fakta pertama, Zuan telah menebar ancaman kepada teman Ipon (panggilan korban) dengan inisial SMN bahwa Zuan akan membunuh Ipon karena telah mengganggu pacarnya," kata Yose, Rabu 22 Maret 2023.
Seperti diketahui, seorang anak pejabat polisi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, telah dilaporkan atas kasus penganiayaan mahasiswa kedokteran UISU.
Korban atau pelapor bernama Teuku Shehan alias Ipon, 20, warga Kecamatan Medan Petisah. Sedangkan pelaku atau pihak terlapor bernama Zuan Endru.
Peristiwa penganiayaan terjadi di pintu keluar Komplek Tasbih I, Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Sunggal, sekira pukul 23.00 WIB, Sabtu 18 Februari 2023. Dalam kejadian itu, tindakan pengeroyokan dilakukan Zuan dan teman-temannya.
Akibat perbuatan Zuan dkk, Ipon mengalami luka-luka serius. Seperti mengalami robek pada pelipis kiri, mata berdarah, lebam pada pipi serta bibir mengeluarkan darah.
Ipon sudah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Medan dengan LP bernomor STTLP/602/II/2023/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMUT, tanggal 19 Februari 2023. Pengaduan juga dilayangkan Ipon ke Denpom I/5 Medan dengan laporan pengaduan bernomor LP/30/II/2023 tanggal 21 Februari 2023.
Pengaduan ke Denpom dilakukan karena Zuan diketahui merupakan seorang Taruna Akademi Militer (Akmil). Menurut pihak keluarga Ipon, Zuan merupakan anak dari seorang pejabat polisi yang saat ini menjabat sebagai Kasat Narkoba Polresta Deli Serdang.
Teuku Yose melanjutkan, fakta kedua adalah adanya kalimat "tak akan memberi nyawa” pada postingan Instagram milik pelaku dengan nama akun @zuan.endru, beberapa hari sebelum pengeroyokan.
Dalam postingan itu Zuan menulis kalimat:
"Jangan sampai membangunkan harimau yang sedang tertidur pulas, percayalah harimau tersebut tak akan memberi ampun kepada siapa pun yang coba coba membanguninya.
Sekarang harimau tersebut sudah bangun :)
Tunggu harimau tersebut. Dia berjanji dia tak akan memberi nyawa kepada mereka yang sudah membanguninya.
Tunggu saja tak kan lama lagi, dia berjanji".
Pihak keluarga Ipon kemudian menghubungkan kedua fakta tersebut dengan benda mirip senjata api yang terlihat saat kejadian. Karena itu mereka meyakini bahwa tindakan yang dilakukan Zuan dkk bukan pengeroyokan biasa, tetapi lebih mengarah kepada percobaan pembunuhan secara berencana.
Komentar