Pengangkut BBM Pertamina

Langkah Darurat Patra Niaga usai Kapal Tanker Kristin Terbakar di Laut Lombok

Asap mengepul dari kapal MT Kristin saat terbakar di Laut Lombok, Minggu 26 Maret 2023.

Mataram - Pertamina Patra Niaga mengambil sejumlah langkah darurat untuk mengantisipasi dampak terbakarnya kapal tanker Kristin di laut Lombok pada Minggu 26 Maret 2023 yang memuat 5.900 kilo liter BBM jenis Pertalite.

Pjs Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Taufik Kurniawan, mengatakan untuk menjaga stok Pertalite di Pulau Lombo, pihaknya melakukan pengalihan suplai kapal MT Olivia. Kapal ini mengangkut Pertalite sebanyak 2.500 kilo liter.

"Kapal MT Oivia yamg sedianya akan sandar ke terminal BBM Bima ditarik dulu untuk memenuhi kebutuhan Terminal BBM Ampenan," ungkapnya, Minggu malam 26 Maret 2023.

Meski ada pengalihan suplai, tetapi Taufik mengklaim Terminal BBM (TBBM) Ampenan dan Bima masih mampu menopang kebutuhan di Bima dan Lombok. Kemudian di Sanggaran, Bali, juga diklaim masih aman karena di Bali terdapat TBBM yang besar, yakni TBBM Manggis.

Pihaknya juga untuk sementara mengubah pola distribusi dari TBBM Manggis ke TBBM Ampenan. Pola distribusi diubah menjadi melalui jalur darat.

Mereka mengubah pola distribusi sambil menunggu kapal Elisabet 1 yang rencananya akan sandar pada 27 maret 2023 dengan membawa muatan Pertalite sebanyak 1.000 kilo liter.

Menurut Taufik, TBBM Ampenan saat ini masih memiliki stok Pertalite sebanyak 3.200 kilo liter. Volume itu diestimasi cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen selama tiga hari.

Stok Pertalite di TBBM Sanggaran bahkan lebih banyak lagi. Ketersediaan Pertalite di TBBM itu mencapai 4.200 kilo liter dan diproyeksikan dapat menopang kebutuhan konsumen hingga empat setengah hari.

Karena itu dia berharap masyarakat di Lombok dan Bali tidak mengalami kepanikan akibat terbakarnya kapal MT Kristin. Stok Pertalite dipastikannya masih dalam kondisi aman untuk kedua daerah tersebut.

Selanjutnya 1 2

Komentar

Loading...