Nabire - Selain sudah mengidentifikasi pembunuh dokter Mawar, polisi juga telah dapat merunut bagaimana dokter Mawar dihabisi. Key Wengge membunuh sang dokter dengan cara brutal.

Menurut Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri, polisi menjerat Key dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan disengaja dengan hukuman paling lama 15 tahun penjara, subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara.

Pasal-pasal itu dikenakan bukan tanpa bukti-bukti yang kuat. Key bahkan berpeluang dijerat dengan Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup jika nanti ditemukan bukti-bukti perencanaan pembunuhan.

Saat ini polisi juga sudah dapat merunut bagaimana pembunuhan itu dilakukan. Selain berdasarkan hasil penyelidikan, potongan kronologi pembunuhan juga didapat dari pengakuan Key sendiri.

Pada 9 Maret 2023 pukul 06.00 WIT, Key keluar dari rumah kakaknya di Kompleks Perumahan RSUD Nabire menuju ke rumah dokter Mawar yang berada di kompleks yang sama.

Sesampainya di tujuan, Key masuk ke rumah dokter Mawar melalui plafon kamar mandi luar. Setelah itu Key mengambil rok dokter Mawar di kamar belakang dan kemudian digunakan untuk menutupi wajahnya.

Begitu dokter Mawar keluar dari kamar tidurnya, Key langsung menyerang. Di sinilah dokter Mawar dihabisi dengan cara brutal.

Key memukul dokter Mawar dan membantingnya ke lantai di depan pintu kamar itu. Key kemudian membekap mulut dokter Mawar menggunakan tangan kiri, sementara siku tangan kanannya menghantam dada korban berkali-kali.

Dokter Mawar sempat berusaha melawan, tetapi dia tidak kuasa karena Key mencekik dan menekan lehernya. Sang dokter akhirnya meregang nyawa dan tewas.

Key kemudian membawa tubuh dokter Mawar ke tempat tidur dan menutupinya dengan selimut. Selain membunuh, Key juga mengambil handphone milik dokter Mawar sebelum pergi kembali ke rumah kakaknya.

"Saat ini pelaku telah diamankan dan dari keterangan pelaku, motif pembunuhan tersebut lantaran sakit hati," kata Irjen Mathius, Rabu 29 Maret 2023.

Key merasa ia seharusnya menerima uang insentif antara Rp15-17 juta, tetapi hanya menerima Rp7 juta. Dia juga beralasan sakit hati dengan kata-kata dokter Mawar yang menyebut ia mendapat upah sekian karena hanya cleaning service.