Pertanian Sumut

Penaikan HPP Gabah Dinilai Belum Dirasakan Petani Padi

Ilustrasi. (Basri Marzuki/Antara Foto)

Medan - Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin menilai petani padi di provinsinya belum merasakan keuntungan dari penaikan HPP gabah. Penurunan indeks justru terjadi pada NTP petani padi.

Penilaian itu utamanya merujuk pada nilai tukar petani (NTP) Sumut yang diumumkan BPS pada Senin (3/5). Dalam pengumumannya, BPS mencatat NTP untuk tanaman pangan di Sumut mengalami kenaikan dari 97.13 menjadi 97.85 atau naik 0,74%.

"Tetapi khusus untuk tanaman pangan padi, indeks harga yang diterima oleh petani yang mencerminkan hasil penjualan padi, justru turun di bulan Maret sebanyak 0,34% dari 111.69 menjadi 111.31," ungkap Gunawan, Rabu 5 April 2023.

Penaikan harga pokok pembelian (HPP) gabah oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Maret lalu, menurut dia, seharusnya mendorong harga jual padi petani, termasuk di Sumut. Terlebih angka kenaikannya cukup signifikan, yakni dari 4.200 menjadi 5.000 per kg.

Dia melihat, NTP tanaman pangan yang mengalami kenaikan, lebih didorong oleh kenaikan harga pada tanaman palawija, seperti ubi, jagung dan kacang. Fakta di lapangan, harga jagung memang mengalami kenaikan yang signifikan sehingga indeks harga yang diterima petani palawija naik 3,77% pada Maret.

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...