Kisah Mahasiswi Unimed Bawa Tarian Simalungun ke Pentas Dunia

"Cari pekerjaan untuk saya yang disabilitas sangat susah," ujarnya.
Dia kemudian sadar dan berkeyakinan masih mampu menggeluti tari dengan kondisinya saat itu. Laura kemudian membulatkan keinginannya lagi untuk kembali membentuk sanggar tari.
Namun niatan Laura tersebut banyak mengundang pertanyaan dari banyak orang. Dengan kondisi seperti itu bagaimana mungkin dia mengajar tari dengan baik.
Kendati demikian semua keraguan tersebut tidak dia pedulikan karena seluruh keluarganya mendukung. Pada 2017 dia mulai mendirikan sanggar tari Sihoda.
Laura mengumumkan perekrutan anak asuh sanggar tari melalui media sosial. Hasilnya, ada 12 orang yang merasa tertarik dan kemudian menjadi murid awal sanggar tari Sihoda.
Komentar