Ketika itu, Freddy menyatakan proyeksi peningkatan konsumsi BBM Gasoline akan terjadi hingga sebanyak itu karena dua hal. Pertama, karena peningkatan arus mudik yang didominasi kendaraan pribadi dan sepeda motor.

Dan yang kedua karena sudah tidak diberlakukannya lagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kejomplangan antara angka proyeksi dengan realisasi juga terjadi pada BBM Gasoil (Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex).

Sebelumnya, Patra Niaga Sumbagut memeroyeksikan konsumsi Gasoil di Sumut selama masa tugas Rafi 2023 cuma akan turun sebanyak 5% menjadi 3.273 KL per hari. Saat itu Freddy mengatakan proyeksi penyusutan konsumsi Gasoil sebesar itu hanya karena penurunan kegiatan transportasi/logistik.

Penyusutan konsumsi juga cuma lantaran adanya pembatasan pergerakan transportasi/logistik selama masa Lebaran. Namun pada kenyataannya realisasi konsumsi Gasoil turun hingga 13% menjadi 2.994 KL, dibandingkan konsumsi normal sebanyak 3.453 KL per hari.

Pertamina Patra Niaga Sumbagut mencatat, pada masa Satgas Rafi 2022, volume konsumsi BBM Gasoline di Sumut bahkan mengalami penurunan hinga 6,5% menjadi 5.278 KL. Penyusutan juga dialami produk Gasoil yang turun sekitar 6,7% menjadi 2.994 KL.