Menurut Mahfud, posisi Dirut Bakti sangat penting karena mengatur hampir 60% anggaran Kementerian Kominfo dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

Maka dari itu, menurutnya, posisi Dirut Bakti perlu diisi kalangan profesional yang dapat mengelola Badan Layanan Umum ini dengan bijak.

Sebelumnya, Kementerian Kominfo mengumumkan bahwa proses seleksi Dirut Bakti terpaksa harus diulang karena ternyata tidak satu pun dari 12 calon yang ada, lolos tes perilaku.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kemenkominfo Hary Budiarto mengatakan, sebanyak 12 orang calon mengikuti tahap asesmen profil perilaku, kompetensi manajerial serta kompetensi sosial kultural.

Pada tahap ini seluruh peserta seleksi dinyatakan tidak lulus. Mereka dinilai tidak mampu memenuhi kompetensi yang telah ditentukan.