Kisah Mantan Kernet Angkot yang Jadi Profesor di Unpad

Dengan semangat belajar dan izin Tuhan, Toni kemudian berhasil menjadi mahasiswa S1 Statistika Universitas Padjajaran pada 1989. Ia lulus sarjana pada 1984 dan setahun kemudian mulai menjadi dosen di Universitas Padjajaran.
Sudah menjadi dosen bukan berarti akhir dari perjuangan Toni. Ia masih bercita-cita untuk terus mengenyam pendidikan demi mengubah nasib. Kesempatan sebagai dosen ia manfaatkan untuk terus melakukan penelitian.
Sampai pada suatu saat ia mendapat kesempatan melakukan penelitian bersama dengan Johan HL Oud dan Kai Welzen, dua profesor asal Belanda. Kedua profesor itu kemudian membukakl kesempatan padanya untuk melanjutkan studi non-degree, magister, hingga doktoral di Belgia dan Belanda dengan beasiswa pemerintah maupun biaya sendiri.
Karena beasiswa pemerintah jumlahnya terbatas, Toni harus bekerja keras selama kuliah di Eropa. Pekerjaan seperti mencuci piring di kantin, mencuci botol di pabrik, hingga menjadi peserta uji coba obat-obatan, pernah ia lakoni demi sesuap nasi di perantauan.
"Bahkan beberapa kali di kelas saat kuliah saya mengantuk karena saya harus kuliah dari pagi hingga sore, lalu dari jam 9 malam hingga jam 5 pagi saya harus bekerja," kenang Toni.
Komentar