Banyak Keganjilan, Ombudsman-KPPU Sorot Pupuk Bersubsidi di Sumut
Medan -- Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara dan KPPU Kantor Wilayah I Medan, melakukan koordinasi terkait pengawasan distribusi pupuk dan harga pupuk bersubsidi di Sumut yang kerap dikeluhkan langka oleh petani dan harganya yang terlalu tinggi.
Dalam rapat koordinasi ini, Kepala Kantor Wilayah I KPPU Ridho Pamungkas langsung memimpin tim KPPU, sedang dari pihak Ombudsman juga langsung dipimpin Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar dan Kepala Keasistenan Bidang Pencegahan Mori Yana Gultom.
Pertemuan koordinasi diadakan di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Jl. Sei Besitang No.3, Sei Sikambing D, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Senin (17/7).
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar kepada wartawan usai pertemuan menjelaskan, koordinasi antara Ombudsman dan KPPU dilakukan untuk membahas keluhan para petani atas kelangkaan dan mahalnya harga pupuk bersubsidi.
Apalagi, 29 Mei 2023 lalu, Ombudsman Perwakilan Sumut melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Lini 3 PT Pupuk Indonesia (Persero) di Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
"Pihak KPPU menyatakan tertarik dengan hasil sidak tersebut, sehingga mereka berencana akan menindaklanjutinya. Apalagi dari sidak itu Ombudsman menemukan ratusan ton pupuk bersubsidi tertimbun di gudang. KPPU berencana melakukan Sidak ke sejumlah gudang pupuk bersubsidi," ujar Abyadi Siregar.
Dalam pertemuan koordinasi pengawasan dengan KPPU itu, Abyadi menjelaskan, Ombudsman melakukan Sidak karena adanya laporan masyarakat yang mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi di pasaran pada saat musim memupuk. Dan jikapun ada ditemukan di kios pupuk, harganya sudah sangat mahal dan jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Menyikapi laporan dan keluhan masyarakat itu, Ombudsman melakukan sidak ke gudang itu dan menemukan ratusan ton pupuk tertimbun. Saat itu kami berusaha mengkonfirmasi persoalan itu pada manager gudang, kenapa ada begitu banyak timbunan pupuk bersubsidi di gudang di saat petani kesulitan pupuk? Namun kami tidak mendapatkan keterangan yang jelas sehingga menimbulkan kecurigaan adanya permainan," jelas Abyadi.
Komentar