"Gerakan ini dimotori langsung oleh Kwartir Nasional pada waktu itu sebagai bentuk perwujudan konkret nilai Dasa Darma Pramuka yaitu menolong hidup sesama dan janji turut andil dalam pembangunan masyarakat di desa," paparnya.

Perkemahan Satya Dharma kala itu dihadiri kurang lebih dari 2.400 anggota Pramuka Penegak dan Pembina dari berbagai wilayah seperti Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Papua.

Kegiatan perkemahan itu berlangsung selama satu bulan di Desa Sukadamai, Tambun-Bekasi dari 1 Juli hingga 6 Agustus 1964.

"Dari sejarah yang saya baca Perkemahan Nasional yang pertama dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bekasi. Mungkin sudah mulai dilupakan generasi sekarang. Jadi untuk kalian yang akan mengikuti Raimuna Nasional, bisa diceritakan kepada Daerah lain," ungkapnya.

Jika melihat monumennya hari ini bisa dilihat di Tugu Kitri, Desa Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan.

"Tugunya masih ada, Tugu Kitri, di Desa Setiadarma, karena waktu itu nama perkemahannya Satya Dharma, sehingga diabadikan jadi nama desa itu," tuturnya.

Menurut Dani, sejarah ini merupakan kebanggaan yang harus diceritakan ke khalayak luas. Dia berharap Kabupaten Bekasi mampu menjadi kabupaten Pramuka yang senantiasa mengamalkan nilai-nilai dalam Dasa Darma Pramuka.

"Bukan hanya anggota Pramukanya, generasi mudanya, tetapi masyarakatnya yang selalu mengamalkan nilai-nilai yang tercantum dalam Dasa Darma Pramuka," ungkapnya.