Keluarga Gandeng Hotman Paris, RSAB Harapan Kita Klarifikasi Kondisi Lanala

Jakarta - Manajemen RSAB Harapan Kita memberikan klarifikasi terkait kondisi Lanala Ayudisa Halim setelah pihak keluarga pasien bayi itu mendapat pendampingan hukum dari kantor pengacara Hotman Paris.

Nia Kurniati, Humas Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita mengakui adanya pemberian susu kepada Lanala, tetapi hal tersebut bukan penyebab bayi berusia dua bulan itu mengalami sepsis hingga kritis di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

"Susu bukan salah satu penyebab bahwa pasien ini (Lanala) masuk PICU. Informasi dari tim medis kami, pasien masuk PICU ini memang karena kondisi pasien yang sudah sangat berat kondisi penyakitnya," kata dia, Jumat (18/8).

Nia menyebutkan, RSAB Harapan Kita adalah rumah sakit vertikal tipe A sehingga rujukan yang masuk adalah rujukan terakhir. Biasanya, kasus-kasus yang dikirim ke Harapan Kita adalah kasus yang sudah berat, termasuk kasus Lanala.

"Kondisi Lanala sudah sangat berat, risiko infeksinya tinggi dan memang sudah terinfeksi," kata Nia.

Dengan terjadinya infeksi menyeluruh pada tubuh Lanala, kecenderungan untuk terjadi perdarahan sangat tinggi. Kemudian nutrisi dan cairan yang keluar tidak terserap oleh tubuh sehingga berat badan pun sulit naik.

Lanala juga bisa mengalami gangguan hati. Lalu dengan terjadi gangguan hati akan timbul kuning. Dan jika memang terjadi perdarahan, maka masalah-masalah lain bisa timbul dan mungkin bisa terjadi kejang dan lain-lain.

"Sebetulnya pasien ini adalah pasien yang lahirnya di rumah sakit lain (Rumah Sakit Pelni), tidak lahir di RSAB Harapan Kita," kata dia.

Nia menyebutkan, Lanala lahir dengan kelainan, terlebih atresia usus halusnya sudah mengalami operasi di rumah sakit lain. Dengan kondisi usus pendek ini, untuk penyerapan nutrisi ini juga sulit," katanya.

Terkait laporan oleh ibu Lanala (Chintia) atas kondisi kejang yang dialami anaknya, Nia menyebutkan kondisi kejang tersebut tidak ditemukan oleh perawat yang datang memeriksa Lanala melalui observasi.

Manajemen rumah sakit menegaskan kondisi kritis yang dialami Lanala Ayudisa Halim tidak disebabkan oleh kelalaian perawat.

"Kami punya standar operasional pelayanan (SOP) untuk bisa menilai itu (kondisi kejang Lanala). Kalau menurut orang tua (Chintia), itu gara-gara perawat, tetapi sebetulnya bukan seperti itu," katanya.

Selanjutnya 1 2

Komentar

Loading...