"Rencananya, sebanyak 615 unit rumah di Jawa Tengah akan dibangun dengan pola tersebut pada 2023," imbuh Guntur.

Dalam program ini tidak semua warga berhak mendapat bantuan dana pembangunan rumah dari Pemprov Jateng. Syarat yang paling utama, pemohon harus tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki lahan minimal 6,36 meter x 6,36 meter.

"Jadi kalau mereka penerima DTKS, bisa membeli tanah, kemudian kami bisa bantu, rasa-rasanya ini akan bisa memberikan ruang akomodasi yang lebih nyaman buat masyarakat," ujar Ganjar saat menginap di rumah warga penerima bantuan Tuku Lemah Oleh Omah di Desa Karangsari, Kabupaten Cilacap, Jateng, belum lama ini.

Selain itu, penghuni rusunawa dan korban bencana juga bisa mengajukan permohonan untuk menjadi peserta program itu. Adapun program Tuku Lemah Oleh Omah merupakan salah satu kebijakan Ganjar untuk menurunkan angka kemiskinan di 17 kabupaten/kota prioritas di Jateng.

Seperti diketahui, penyediaan rumah bagi rakyat masih menjadi tantangan besar pemerintah yang mana pada Agustus lalu Kementerian PUPR menghitung masih ada backlog sebanyak 12,7 juta rumah.