Empat Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Lampu Siaga Gempa

Gedung Universitas Brawijaya.

Dengan daya sebesar 13.000 mAh, Lampu ini dapat aktif seharian penuh. Laga Gempa mampu mendeteksi gempa bumi mulai dari getaran rendah, menengah hingga tinggi yang akan menimbulkan bunyi alarm berbeda.

Lampu ini pun diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang digelar Kemendikbudristek. Dari event tersebut mereka mendapat pendanaan dari kementerian.

Saat ini lampu Laga Gempa sudah pada tahap pemasaran ke berbagai tempat, khususnya di daerah-daerah rawan gempa bumi. Tempat-tempat yang memerlukan teknologi peringatan dini untuk memitigasi bencana gempa bumi.

Mulai dari instansi pendidikan, rumah sakit, hingga rumah-rumah kos. Menurut dia, lampu Laga Gempa yang dibanderol seharga Rp400 ribu per unit itu sudah digunakan di beberapa daerah di Tanah Air.

Seperti di Malang, Cianjur, Yogyakarta, Aceh dan Probolinggo. Mereka juga membuka pre-order dan sudah dipasarkan melalui freelancer di Aceh, Yogyakarta, Lombok, Bogor, Probolinggo serta Malang dan sekitarnya.

Selanjutnya 1 2

Komentar

Loading...