Adapun para personel yang terlibat memadamkan kebakaran berasal dari BPBD, Polri, TNI, Perhutani, Tagana, relawan dan warga setempat. Dalam upaya pemadaman ini mereka setidaknya mengalami empat hambatan terbesar.

Keempat masalah itu adalah kesulitan mendapatkan mata air, kurangnya jumlah personel pemadam, sinyal komunikasi yang lemah serta tidak ada akses jalan bagi mobil damkar untuk menuju lokasi kebakaran.

Karena itu mereka berusaha memadamkan api dengan alat dan teknik seadanya. Seperti dengan alat alkon pemadam, peralatan gepyok dan cangkul serta membuat ilar-ilar untuk memutus rantai titik api agar karhutla tidak meluas.

BPBD Jember, lanjut dia, juga mendistribusikan beberapa jenis bantuan untuk menyokong para petugas pemadam, seperti sembako, alat penerang dan tandon air. Mereka membawa tandon air berkapasitas 1.200 liter ke lokasi kebakaran.

"Kami mengimbau kepada warga untuk mewaspadai kebakaran hutan dan tidak melakukan tindakan yang dapat memicu kebakaran hutan seperti membuang puntung rokok sembarangan dan membuka lahan dengan cara membakar," ujarnya.