Tekan Prevalensi Stunting, Sumut Fokus Dua Langkah Intervensi
PEMERINTAH Provinsi Sumatera Utara memfokuskan langkah pada dua langkah intervensi dalam upayanya menekan angka prevalensi stunting. Kedua langkah itu adalah pemberian gizi spesifik dan gizi sensitif.
"Dalam upaya penurunan angka prevalensi stunting, kita fokus pada dua jenis intervensi," ungkap Alwi Mujahit, Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Jumat (1/12).
Dia menjelaskan, intervensi pertama adalah pemberian gizi spesifik dengan lima kelompok sasaran. Yakni ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0-59 bulan, remaja dan wanita usia subur.
Adapun gizi spesifik tersebut mencakup makanan tambahan, suplemen tablet tambah darah, suplemen kalsium, suplemen kapsul vitamin A, suplemen taburia, imunisasi dan suplemen zinc. Pada langkah ini terdapat juga pemeriksaan kehamilan, pengobatan diare dan manajemen terpadu balita sakit.
Adapun intervensi kedua adalah pemberian gizi sensitif yang mencakup peningkatan penyediaan air minum dan sanitasi serta peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan.
Kemudian peningkatan kesadaran, komitmen, dan praktik pengasuhan, gizi ibu dan anak, serta peningkatan akses pangan bergizi. Dan untuk memastikan semua program berjalan dengan baik akan diintensifkan aktivitas monitoring dan evaluasi.
"Agar memastikan pemberian layanan yang bermutu, peningkatan akuntabilitas, dan percepatan pembelajaran," jelasnya.
Komentar