Penghargaan Tamasya Award 2023 Jatuh ke Tangan Agincourt Resources

PT Agincourt Resources menjadi peraih penghargaan Tamasya Award 2023 pada kategori implementasi bidang kesehatan. Penghargaan itu diraihnya melalui program intervensi berbasis bukti dan revitalisasi posyandu untuk penanganan stunting.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berkolaborasi menjalankan program kesehatan ini. Juga kepada Kementerian ESDM atas penganugerahan Tamasya Award," ungkap Noviandri Hakim, Direktur & Chief Financial Officer (CFO) PT Agincourt Resources (PTAR), Kamis (14/12).
Adapun penghargaan itu diserahkan Julian Ambassadur Shiddiq, Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, kepada Noviandri, pada Jumat (8/12) lalu di Jakarta.
Dia menerangkan, kesehatan merupakan salah satu pilar Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dari PTAR, selain pendidikan, tingkat pendapatan riil/pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, pengelolaan lingkungan hidup, kelembagaan dan infrastruktur.
Dan stunting menjadi salah satu masalah yang mendapat perhatian khusus dari perusahaan pengelola Tambang Emas Martabe itu.
Hal itu karena Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), yang merupakan wilayah konsesinya berada, menjadi daerah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Sumatra Utara pada 2022. Yakni dengan jumlah 39,4% atau sebanyak 293 kasus, melonjak 8,6 poin dari 2021 yang sebesar 30,8%.
Christine Pepah, Senior Manager Community PTAR, mengatakan revitalisasi posyandu telah menjadi fokus utama perusahaannya dalam upaya menangani masalah stunting di Batangtoru dan Muara Batangtoru.
PTAR memulai penuntasan stunting pada 2022 melalui berbagai kegiatan. Seperti pelatihan penyelenggaraan posyandu dan kesehatan dasar tentang posyandu. Kemudian pemetaan kompetensi kader dan bidan posyandu, serta penyediaan fasilitas pelayanan dasar di posyandu.
Komentar