Pilpres 2024
Anggap Pilpres Penuh Kecurangan, Jubir TPN : Rekap Data Tidak Sesuai Hasil Pencoblosan

JAKARTA - Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dinilai sarat anomali dari pilpres pilpres sebelumnya. Bahkan pihak Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon presiden dan cawapres nomor urut 03, Ganjar-Mahfud mengklaim pilpres 2024 terindikasi penuh kecurangan.
Senada dengan pihak KPU RI dan Bawaslu RI pun telah menyampaikan ke publik atas temuan dan pelanggaran yang mengakibatkan sejumlah daerah di Tanah Air harus dilakukan pencoblosan ulang.
"Semakin hari sepertinya semakin banyak bukti kecurangan yang yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam Pilpres 2024 ini yang merugikan Ganjar-Mahfud," kata Juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Haris Pertama dalam keterangannya, Jumat 16 Februaru 2024.
"Walaupun kita perlu untuk tetap berkepala dingin dan bersabar menunggu investigasi, namun kita tetap harus teguh untuk mengungkap segala kecurangan yang merusak demokrasi," tegas Haris.
Lebih lanjut Haris menjelaskan pihaknya sangat prihatin terhadap situasi politik Tanah Air pasca Pilprs 14 Februari lalu. Namun jauh sebelum itu, kata Haris, sudah banyak kecurangan yang terjadi secara terstruktur dan massif.
Baca juga:
TPN Ganjar-Mahfud Bentuk Tim Khusus dan Beri Akses Masyarakat Lapor Kecurangan Pemilu
"Sudah banyak yang melaporkan bahwa rekap data yang dilakukan sering tidak sesuai dengan hasil pencoblosan di lapangan. Sebelumnya juga sudah banyak pengkondisian yang dilakukan, misalnya pengerahan aparat desa, intimidasi, penolakan untuk warga bisa mencoblos di berbagai daerah, pemberian uang, hingga kertas suara yang sudah dicoblos sebelum pemilu diselenggarakan,"
"Bahkan sampai sekarang pun, sepertinya banyak laporan kecurangan yang sudah masuk namun tidak diproses," lanjut Haris.
Ini bukan soal menang kalah..
Komentar