Unjuk Rasa di Pemkab Alor, IMP2 Tuntut Pemenuhan Fasilitas Publik

PEMUDAINDONESIA.COM, ALOR – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Pulau Pantar (IMP2) menggelar aksi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Alor, Senin (8/9/2025). IMP2 datang dengan semangat koreksi, membawa sejumlah tuntutan untuk Bupati, DPRD, hingga Kejaksaan Negeri Kalabahi.
Koordinir aksi Abraham Tung Lau tampil dengan suara lantang menyampaikan sejumlah keresahan terhadap berbagai persoalan di daerah itu. Mulai dari tata kelola anggaran, pelayanan publik, hingga persoalan yang langsung dirasakan warga desa di Pulau Pantar.
Lewat siaran pers yang diterima awak media, Jumat (12/9/2025), mereka menilai, banyak kebijakan pemerintah yang belum tepat sasaran, sementara potensi alam dan ekonomi belum dikelola maksimal.
Mahasiswa menyoroti masalah dana desa, pembangunan pasar rakyat, infrastruktur pendidikan, hingga legalitas produk lokal seperti sopi. Mereka juga meminta pemerintah serius menghidupkan kembali produksi garam di Padang Garam Desa Ekajaya, serta mempercepat penelitian administrasi untuk pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Pulau Pantar yang sempat dijanjikan.
“Pemerintah harus hadir dan bekerja sungguh-sungguh. Potensi alam kita melimpah, tapi tidak dikelola dengan baik. Petani masih merugi karena harga komoditas dimainkan, fasilitas publik seperti depo BBM dan pasar rakyat belum terwujud,” tulis IMP2.
Mereka mendesak DPRD Alor agar memperkuat fungsi pengawasan. Mahasiswa meminta wakil rakyat fokus pada kebutuhan masyarakat, bukan justru membuat kegaduhan politik. Menyoroti etika komunikasi Ketua DPRD yang dianggap sering melontarkan pernyataan kontroversial di ruang publik.
Komentar