Pengusutan ulang juga tidak menemukan tanda-tanda paksaan masuknya racun Sianida ke tubuh Bripka Arfan. Dan yang ditemukan, bukti bahwa racun Sianida dipesan Arfan sebelum meninggal.

Pengusutan ulang menemukan fakta Bripka Arfan memesan racun Sianida secara online. Hal itu diketahui dari pemeriksaan terhadap handphone milik Arfan.

Terkait dengan penyebab Arfan melakukan tindakan tersebut Polda Sumut meyakini karena kasus dugaan penggelapan pajak kendaraan bermotor (PKB) yang sedang membelitnya. Kapolda memastikan pengusutan ulang ini melibatkan unsur-unsur yang kompeten dan relevan.

Antara lain tim forensik, psikolog, ahli pidana, toksiolog, ahli IT serta pihak keluarga Bripka Arfan sendiri. Pengusutan ulang juga menemukan bukti bahwa pada 3 Februari 2023 Bripka Arfan mencari situs-situs cara bunuh diri melalui handphonenya.

Pada saat digelar pra rekonstruksi juga ditemukan adanya saksi yang melihat sepeda motor Arfan di sekitar lokasi penemuan jasadnya. Dengan berbagai hasil dari pengusutan ulang yang sudah dilaksanakan itu disimpulkan bahwa kematian Bripka AS karena bunuh diri.