Terkait dengan alasan mengapa peserta lomba menyasar kalangan ormas dan driver ojol, bukan pelajar, mahasiswa atau santri. Adhyaksa menjelaskan, hal itu sengaja dilakukan sebagai bentuk pesan.

Yakni memberi pesan bahwa mereka yang paham Alquran dan isinya bukan hanya kalangan santri, ustaz atau kalangan terpelajar lain, seperti mahasiswa.

“Tadi kita semua menyaksikan, bahwa mereka yang selama ini mungkin direndahkan sebagai kelompok yang tak berpendidikan tinggi, sehingga dianggap tak mengerti Alquran, ternyata sangat fasih menjawab sejumlah pertanyaan seputar isi kitab suci umat Islam itu," papar Adhyaksa.

Baca juga
Polisi Larang Masyarakat Sweeping, Konvoi dan Nyalakan Petasan

Adhyaksa berpesan agar jangan mudah menghakimi seseorang hanya dari penampilan fisik atau pekerja rendahan. Buktinya, mereka yang ikut lomb tidak kalah fasih dengan santri atau bahkan mahasiswa dalam menjawab pertanyaan seputar isi Alquran.

Acara yang digelar Adhyaksa ini berlangsung sangat meriah. Apalagi, pada saat sesi rebutan menjawab pertanyaan. Keempat peserta yang membawa supporternya masing-masing terlihat bersemangat berebut cepat menekan tombol sebagai tanda siap menjawab.

“Terimakasih Bang Adhyaksa atas inisiatifnya yang cerdas dan telah menyatukan kami. Mungkin, kalau pesertanya pelajar atau mahasiswa itu biasa. Tapi, dalam lomba kali ini pesertanya justru dari kalangan masyarakat yang selama ini mungkin dianggap tak mengerti isi Alquran," ungkap Dasrul, salah satu pimpinan Ormas Forkabi.

Baca juga
Cara Unik BKM Masjid Al-Ma’ruf Bantu UMKM di Suasana Ramadan