Dia mengatakan, besarnya jumlah pergerakan itu memiliki potensi berbagai masalah yang sudah diantisipasi Dishub Sumut. Antara lain lonjakan penumpang angkutan umum, kondisi cuaca ekstrim dan rawan bencana, peningkatan kecelakaan lalu lintas, hingga kemacetan di daerah tujuan wisata.

Salah satu langkah antisipasi yang dilakukan adalah mendirikan posko di setiap simpul transportasi yang terkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Dia memerinci, Dishub Sumut menyiapkan 22 posko utama yang terbagi menjadi empat zona.

Keempat zona tersebut adalah dataran tinggi, kepulauan Nias, Pantai Timur dan Pantai Barat. Langkah antisipasi selanjutnya adalah pembatasan operasional mobil barang (truk).

Pembatasan itu hanya dikecualikan bagi truk pengkangkut bahan bakar, hewan ternak serta bahan pokok. Namun mereka harus melengkapi dokumen perjalanannya yang ditempel di kaca depan.