Berikutnya, tanah seluas 2.000 m² serta bangunan di atasnya di Jayapura senilai Rp1 miliar dan satu unit apartemen di Jakarta senilai Rp510 juta. Lalu satu unit apartemen di Jakarta senilai Rp700 juta, rumah tipe 36 di Koya Barat senilai Rp184 juta serta sertifikat hak milik tanah di Koya Koso, Abepura, senilai Rp47,6 juta,

Kemudian, sertifikat hak milik tanah beserta bangunan berbentuk sasak NTB yang rencananya akan dibangun rumah makan di Koya Koso, Abepura, senilai Rp2,7 miliar. Selanjutnya dua keping emas batangan senilai Rp1,7 miliar dan empat koin emas bertulis Property of Mr Lukas Enembe senilai Rp41 juta.

Lalu satu buah liontin emas berbentuk kepala singa senilai Rp34 juta, 12 cincin emas bermata batu, serta satu cincin emas tidak bermata. Berikutnya dua cincin berwarna silver emas putih dan bijih emas dalam satu buah tumbler.

Selanjutnya satu unit mobil Honda HR-V senilai Rp385 juta, satu unit mobil Toyota Alphard senilai Rp700 juta, serta satu unit mobil Toyota Raize senilai Rp230 juta. Kemudian satu unit mobil Toyota Fortuner senilai Rp516 juta, dan terakhir satu unit mobil Honda Civic senilai Rp364 juta.

"Aset-aset tersebut diduga diperoleh tersangka LE dari tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji dan gratifikasi terkait proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua, serta tindak pidana korupsi lainnya," ujar Alex.