Haris menilai Kementerian Pertahanan (Kementan) sebagai leading sector program Food Estate itu, gagal memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Selain itu, sebut Haris, anggota Komisi IV DPR RI, Slamet turut menyoroti dampak buruk yang ditimbulkan oleh Food Estate, khususnya terkait manajemen pertanian yang tidak terencana dengan baik.

Organisasi internasional Greenpeace, kata Haris, pun ikut mengkritik program Food Estate Prabowo yang telah menyebabkan hilangnya hutan seluas 700 hektare. Dengan berbagai kritik dan sorotan, semakin jelas bahwa program Food Estate gagal menyelesaikan masalah ketahanan pangan di Indonesia.

“Pokoknya kita ingin perlu segera dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap konsep, pelaksanaan, dan dampak dari Food Estate ini,” ungkapnya.